Desa Kambangan adalah sebuah desa di kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Desa yang terletak sekitar 5 KM dari pusat kota Slawi ini memiliki luas wilayah 2,89 Km persegi, jumlah penduduk sekitar 9337 Jiwa dengan jumlah kepala keluarga 3.126 diakhir tahun 2021. Desa yang banyak memiliki destinasi wisata religi Seperti Candi Depok, Candi rasman, Blawong, Watu Jaran Legok, Makam Sombro, curug ciegong ini, terbagi menjadi 34 RT dan 07 RW, beberapa wilayah masih dikenal dengan sebutan blok diantaranya blok Legok di Rw 03, Keponjolan di Rw 01 , Kedadi dan Karanganyar di Rw 07, Kamulyan di Rw 02, Lumbung RW 04, Gaduan Rt 22/05, , Duku Petir, dan Kemoren di Rw 06 yang semunya merupakan satu kesatuan.
Desa kambangan adalah Desa yang terletak di wilayah Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah, yang mana pada awal terbentuknya Desa Kambangan dulu merupakan wilayah hutan blantara yang penuh dengan berbagai potensi, dimungkinkan berdiri sebelum tahun 1928, akan tetapi baru ada pencatatannya kurang lebih Tahun 1928 sejak zaman penjajahan sampai dengan sekarang. Nama Desa Kambangan berasal dari kata “NGAMBANG” konon dulu pada masa penjajahan warga pribumi dibantai secara bersamaan darah berceceran tercampur air hujan. Berdasarkan cerita tersebut makasampai sekarang disebut
DESA KAMBANGAN
Pada saat itu datanglah seseorang bernama Basuk beliau dikenal sebagai orang yang pemberani, rendah hati, arif dan bijaksana serta sakti mandraguna beliau diangkat sebagai Kepala Desa atau lurah pertama diambil dari seorang juru tulis kabupaten karena saat itu sering terjadi kerusuhan di wilayah tersebut, maka diangkatlah lurah oleh Wali Kota Tegal/Bupati dan beliau terkenal dengan nama “BASUKSENA” Masyarakat Desa Kambangan sangat bangga akan kepemimpinannya pada saat itu, kemudian agar bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Kambangan, basuksena mengangkat anak (pungut) bernama Sartiyah, sementara anak kandungnya sendiri tinggal di Kebagusan. Setelah selesai bertugas di Kambangan, Basuksena bersama istri kembali ke desa asalnya sampai akhir hayatnya. Saat ini Makam Basuksena dan tanah peninggalanya masih dapat disaksikan disana.
Bila dilihat dari Potensinya, selain bermatapencaharian pertanian, masyarakat Desa Kambangan juga banyak yang bermatapencaharian sebagai pedagang, Desa Kambangan mempunyai pusat perdagangan yang merupakan pasar krempyeng yang beroperasi dari jam 05.30 wib s/d 09.00 atau yang lebih dikenal dengan di pasar pagi lumbung, konon dulunya tempat yang menjadi lokasi utama pasar merupakan Lumbung desa pada masanya. Dan tak sedikit pula warga yang merantau di banyak kota-kota besar di Indonesia, terbanyak di Ibu Kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya,dan ada juga yang menjadi tenaga kerja di luar negeri, walaupun satu dua orang saja. Taraf perekonomian masyarakat yang baik dan perkembangan ekonomi yang cukup maju di Desa Kambangan mengundang Bank BRI untuk membuka unitnya di desa ini, maupun pengusaha dan pedagang dari luar desa, terlihat disepanjang jalan utama bermunculan ruko-ruko dengan pedagang tidak hanya dari desa Kambangan saja.
Sementara itu untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusianya , Desa Kambangan saat ini memiliki fasilitas pendidikan mulai dari pendidikan pra sekolah berupa 1 TK, 6 PAUD, 4 SD Negeri, 2 Madrasah Ibtidaiyah, 1 SMP Negeri, 1 MTS Swasta dan 1 SMK Swasta, 3 Pondok pesantren dengan 19 mushola dan 4 masjid, dan terdapat Puskesmas yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan berada di wilayah desa Kambangan.
0 Comments:
Posting Komentar