Iframe sync
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Maret 2025

ADA APA SAJA WISATA PUNCAK GUNUNG SLAMET TEGAL

 


Puncak Gunung Slamet, yang terletak di perbatasan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan kedua tertinggi di Pulau Jawa. Kawasan ini menawarkan pesona alam yang menakjubkan dan beberapa tempat wisata alam yang menarik. Berikut adalah beberapa tempat wisata di sekitar Puncak Gunung Slamet, khususnya di wilayah Kabupaten Tegal:


1. Puncak Gunung Slamet

 Aktivitas: Pendakian ke puncak Gunung Slamet (3.428 mdpl) adalah kegiatan utama bagi para pecinta alam dan pendaki.  

   - Pemandangan: Dari puncak, Anda bisa menikmati pemandangan alam yang spektakuler, termasuk hamparan awan (sea of clouds) saat cuaca cerah.  

   - Jalur Pendakian: Jalur pendakian yang populer di wilayah Tegal adalah melalui Desa Kemutug Lor, Kecamatan Bumijawa.


2. Air Terjun Bidadari

   -Lokasi: Terletak di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Guci, Kecamatan Bumijawa.  

   - Dayang Tarik: Air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter yang dikelilingi oleh hutan hijau dan udara sejuk.  

   - Aktivitas: Berfoto, trekking, dan menikmati suasana alam.

3. Kebun Teh Pagilaran

   - Lokasi: Di lereng Gunung Slamet, Kabupaten Tegal.  

   - Dayang Tarik: Perkebunan teh yang luas dengan pemandangan hijau dan udara sejuk.  

   - Aktivitas: Wisata agro, berfoto, dan menikmati suasana alam.  

   - Fasilitas: Beberapa spot foto menarik dan area untuk bersantai.

4. Curug Cantel

   - Lokasi: Tidak jauh dari kawasan Wisata Guci, di lereng Gunung Slamet.  

   - Dayang Tarik: Air terjun dengan aliran air yang jernih dan dikelilingi oleh hutan alami.  

   - Aktivitas: Trekking, berenang, dan menikmati suasana alam.

5. Desa Wisata Batanguru

   - Lokasi: Di lereng Gunung Slamet, Kabupaten Tegal.  

   - Dayang Tarik: Desa wisata yang menawarkan pengalaman budaya dan alam.  

   - Aktivitas: Mengenal kehidupan masyarakat setempat, trekking, dan menikmati kuliner khas.

6. Bukit Gantole

   - Lokasi: Di kawasan Gunung Slamet, Kabupaten Tegal.  

   - Dayang Tarik: Bukit yang menawarkan pemandangan indah dan spot foto yang instagramable.  

   - Aktivitas: Camping, foto-foto, dan menikmati sunrise atau sunset.


7. Puncak 29*

   - Lokasi: Salah satu titik di jalur pendakian Gunung Slamet.  

   - Dayang Tarik: Tempat persinggahan pendaki dengan pemandangan alam yang menakjubkan.  

   -Aktivitas: Beristirahat sambil menikmati pemandangan.

8. Hutan Pinus Gunung Slamet

   - Lokasi: Di sekitar lereng Gunung Slamet.  

   - Dayang Tarik: Hutan pinus yang asri dan sejuk.  

   - Aktivitas: Trekking, camping, dan menikmati suasana alam.


9. Wisata Guci

   - Lokasi: Di lereng Gunung Slamet, Kecamatan Bumijawa.  

   - Dayang Tarik: Pemandian air panas alami, air terjun, dan pemandangan alam.  

   - Aktivitas: Berendam air panas, trekking, dan berziarah ke petilasan.


Tips Berkunjung ke Kawasan Gunung Slame

1. Persiapan Pendakian: Jika Anda berencana mendaki Gunung Slamet, pastikan fisik Anda prima dan membawa perlengkapan pendakian yang memadai.

2. Cuaca: Cuaca di Gunung Slamet bisa berubah cepat, jadi pastikan untuk memeriksa prakiraan cuaca sebelum berkunjung.

3. Transportasi: Gunakan kendaraan pribadi atau sewa untuk mencapai lokasi wisata di sekitar Gunung Slamet.

4. Kebersihan: Jaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.


Kawasan Gunung Slamet di Tegal menawarkan berbagai destinasi wisata alam yang cocok untuk pecinta petualangan, fotografi, atau sekadar menikmati keindahan alam. Pastikan untuk merencanakan perjalanan dengan baik agar pengalaman wisata Anda lebih menyenangkan!

Share:

TEMPAT TEMPAT WISATA DAERAH GUCI TEGAL

 


Wisata Guci di Tegal, Jawa Tengah, merupakan satu kawasan wisata yang terpadu, tetapi di dalamnya terdapat beberapa area atau zona yang menawarkan berbagai jenis atraksi dan fasilitas. Secara umum, kawasan Wisata Guci dapat dibagi menjadi beberapa bagian utama:


Kawasan Utama Wisata Guci

1. Area Pemandian Air Panas

   - Terdiri dari beberapa kolam pemandian air panas dengan suhu berbeda, mulai dari 38°C hingga 42°C.  

   - Kolam-kolam ini menjadi daya tarik utama karena airnya mengandung belerang yang diyakini bermanfaat untuk kesehatan.

2. Area Pemandian Air Dingin

   - Terdapat kolam renang air dingin untuk pengunjung yang ingin berenang atau sekadar bersantai.

3. Area Air Terjun 

   - Beberapa air terjun kecil di sekitar kawasan Wisata Guci, seperti Air Terjun Jedor dan Air Terjun Pancurawat.

4. Area Petilasan dan Spiritual

   - Petilasan Syekh Maulana Maghribi: Tempat ziarah yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat.  

   - Gua Maria: Tempat ziarah bagi umat Katolik.


5. Area Wisata Alam dan Tracking

   - Kawasan perbukitan dan hutan di sekitar Guci menawarkan jalur tracking dengan pemandangan alam yang indah.

6. Area Fasilitas Wisata

   - Penginapan, villa, dan homestay.  

   - Warung makan dan kuliner khas Tegal.  

   - Area outbound dan berkemah


Kawasan Pendukung di Sekitar Wisata Guci

Selain kawasan utama, terdapat beberapa tempat menarik di sekitar Wisata Guci yang bisa dikunjungi, seperti:

1. Kebun Teh Pagilaran: Perkebunan teh yang menawarkan pemandangan hijau dan udara sejuk.

2. Curug Cantel: Air terjun yang terletak tidak jauh dari kawasan Guci.

3. Desa Wisata Batanguru: Desa wisata yang menawarkan pengalaman budaya dan alam.


Kesimpulan

Secara keseluruhan, Wisata Guci adalah satu kawasan terpadu yang terdiri dari beberapa area dengan fungsi dan daya tarik berbeda. Meskipun terbagi menjadi beberapa zona, semuanya terletak dalam satu lokasi yang saling berdekatan, membuatnya mudah untuk dijelajahi oleh pengunjung.

Jika Anda berencana berkunjung, pastikan untuk memeriksa fasilitas dan kondisi terkini di kawasan Wisata Guci.

Share:

SEJARAH WISATA GUCI TEGAL

 


Wisata Guci, yang terletak di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, adalah salah satu destinasi wisata alam dan pemandian air panas yang terkenal di Indonesia. Berikut adalah sejarah dan informasi lengkap tentang Wisata Guci Tegal:

Sejarah Wisata Guci Tegal

   Nama "Guci" berasal dari legenda setempat yang menceritakan tentang seorang pemuda bernama Joko Sanglung. Konon, Joko Sanglung menemukan sebuah guci ajaib yang bisa mengeluarkan air panas. Guci tersebut kemudian menjadi sumber mata air panas yang kini menjadi daya tarik utama Wisata Guci.

2.Sejarah Pengembangan

   - Wisata Guci telah dikenal sejak zaman kolonial Belanda. Pemerintah Hindia Belanda mengembangkan kawasan ini sebagai tempat peristirahatan dan terapi kesehatan karena kandungan belerang dalam air panasnya yang diyakini bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan rematik.

   - Setelah Indonesia merdeka, Pemerintah Kabupaten Tegal terus mengembangkan kawasan ini sebagai destinasi wisata alam yang dilengkapi dengan fasilitas pemandian, penginapan, dan area wisata lainnya.

3. Perkembangan Wisata

   - Pada tahun 1980-an, Wisata Guci mulai populer sebagai destinasi wisata keluarga dan tempat retreat.

   - Pada tahun 2000-an, pemerintah setempat melakukan revitalisasi dan penambahan fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.


Dayang Tarik Wisata Guci

1. Pemandian Air Panas

   Air panas alami yang mengandung belerang menjadi daya tarik utama. Air ini diyakini memiliki khasiat untuk kesehatan, terutama untuk mengobati penyakit kulit dan rematik.

2. Pemandangan Alam

   Wisata Guci dikelilingi oleh perbukitan dan udara sejuk, membuatnya cocok untuk relaksasi dan melepas penat.

3. Air Terjun

   Terdapat beberapa air terjun di sekitar kawasan Wisata Guci, seperti Air Terjun Jedor dan Air Terjun Pancurawat.

4. Tempat Ibadah dan Spiritual

   - Petilasan Syekh Maulana Maghribi: Sebuah makam yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat.

   - Gua Maria: Tempat ziarah umat Katolik.

5. Fasilitas Wisata

   - Kolam renang air panas dan dingin.

   - Area berkemah dan outbound.

   - Penginapan dan villa.

   - Warung makan dan kuliner khas Tegal.


Lokasi dan Akses

- Lokasi: Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

- Jarak dari Kota Tegal: Sekitar 30 km atau 1,5 jam perjalanan.

- Transportasi: Dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum dari Kota Tegal atau Slawi.


Fakta Menarik tentang Wisata Guci

1. Suhu Air Panas: Suhu air panas di Guci berkisar antara 38-42 derajat Celsius.

2. Legenda dan Mitos: Banyak pengunjung yang percaya bahwa air Guci memiliki kekuatan magis dan dapat membawa keberuntungan.

3. Event Tahunan: Wisata Guci sering menjadi lokasi acara budaya dan festival, seperti festival kuliner dan seni.


Wisata Guci Tegal merupakan destinasi yang cocok untuk liburan keluarga, retreat, atau sekadar menikmati keindahan alam. Jika Anda berencana berkunjung, pastikan untuk memeriksa kondisi terkini dan fasilitas yang tersedia.

Share:

Jumat, 21 Februari 2025

SEJARAH DESA BALARADIN KEC LEBAKSIU

 


Desa Balaradin, yang terletak di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Menurut penuturan para tetua desa, nama "Balaradin" berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa: "Bala" yang berarti pasukan atau teman, dan "Radin" yang berarti habis atau mati. Nama ini muncul sebagai penghormatan atas peristiwa heroik di masa lalu, di mana sekelompok pejuang kemerdekaan menjadikan wilayah yang saat itu berupa rawa-rawa sebagai markas gerilya mereka. Dalam sebuah pertempuran sengit melawan tentara kolonial Belanda, seluruh pasukan pejuang tersebut gugur. Peristiwa ini meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat setempat, sehingga wilayah tersebut kemudian dikenal sebagai "Balaradin", yang secara harfiah berarti "pasukan yang gugur". 

Secara resmi, Desa Balaradin didirikan sekitar tahun 1857 pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pemimpin pertama yang diangkat adalah Rangin, yang juga dikenal sebagai H. Abdullah. Beliau memimpin desa hingga tahun 1900, kemudian kepemimpinan dilanjutkan oleh putranya, Wirya Diwangsa, yang menjabat hingga tahun 1939. Selama periode ini, desa mengalami berbagai dinamika, termasuk pergantian pemimpin dan perubahan administratif. Salah satu pemimpin terkenal adalah Solikhan, atau H. Sama'un, yang memimpin desa melalui tiga periode pemerintahan berbeda: kolonial Belanda, pendudukan Jepang, dan awal kemerdekaan Indonesia. 

Selain sejarah kepemimpinannya, Desa Balaradin juga dikenal dengan kehidupan masyarakatnya yang agraris dan religius. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, dengan profesi lain seperti buruh, wiraswasta, dan pegawai negeri sipil. Desa ini memiliki dua masjid besar, Masjid Baitussalam dan Masjid Darunnajah, serta 13 musholla yang tersebar di berbagai wilayah. Pembagian wilayah desa terdiri dari enam pedukuhan: Krajan, Dukuhsuwiyan, Dukuhduren, Makamdawa, Dukuhgowok, dan Pegaduan. Setiap pedukuhan memiliki karakteristik dan kontribusi unik dalam membentuk identitas Desa Balaradin. 

Dengan sejarah yang kaya dan masyarakat yang dinamis, Desa Balaradin terus berkembang sambil menjaga nilai-nilai tradisional dan warisan leluhur yang telah membentuknya hingga saat ini.

Berikut adalah daftar nama Kepala Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, dari awal berdiri hingga saat ini:

  1. Rangin / H. Abdullah (1857–1900): Lurah pertama Desa Balaradin.
  2. Wirya Diwangsa (1900–1939): Lurah kedua.
  3. Adimerta / Conor (1939–1940): Lurah ketiga; diberhentikan oleh Wedono.
  4. Solikhan / H. Sama'un (1940–1973): Memimpin desa melalui tiga masa pemerintahan: kolonial Belanda, pendudukan Jepang, dan awal kemerdekaan Indonesia.
  5. Supa'at (1975–1988): Menjabat selama periode Orde Baru.
  6. Komarudin (1988–1993): Diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir.
  7. Suripno (1993–1996): Pejabat sementara (Pjs.) dari pemerintah daerah.
  8. Suminto Atmojo (1996–1999): Pejabat sementara (Pjs.) dari pemerintah daerah.
  9. Umar Usman (2018–sekarang): Kepala desa saat ini.

Perlu dicatat bahwa terdapat kekosongan data untuk periode antara 1999 hingga 2018. Informasi lebih lanjut mengenai periode tersebut mungkin tersedia melalui arsip resmi pemerintah daerah atau sumber lokal lainnya.

Sumber: Wikipedia Bahasa Indonesia

Share:

ASAL USUL NAMA DESA KAMBANGAN KEC LEBAKSIU

 


Desa Kambangan, terletak di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Nama "Kambangan" diyakini berasal dari kata "Ngambang". Menurut cerita, pada masa penjajahan, terjadi pembantaian massal terhadap warga pribumi, menyebabkan darah bercampur dengan air hujan dan menggenangi area tersebut. Fenomena ini membuat wilayah itu tampak "mengambang", yang kemudian menjadi asal usul nama "Kambangan". 

Desa ini resmi berdiri sekitar tahun 1928. Pada masa itu, seorang tokoh bernama Basuk, yang dikenal sebagai individu pemberani, rendah hati, arif, bijaksana, dan memiliki kesaktian, diangkat sebagai kepala desa pertama oleh Bupati Tegal. Setelah pengangkatannya, ia dikenal dengan nama "Basuksena". Kepemimpinannya meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Kambangan. 

Sejak masa Basuksena hingga saat ini, Desa Kambangan telah dipimpin oleh beberapa kepala desa, antara lain:

  1. Basuksena (1928–1936)
  2. Santa (1937–1942)
  3. Nilla Diwangsa (1943–1947)
  4. Warmi (1948–1951)
  5. Sumaryo (1952–1953)
  6. Abdul Ghani (1954–1958)
  7. H. Abdul Mu’in (1959–1969)
  8. Tosim Rahardjo (1970–1978)
  9. H. Achmad Saerodji (1979–1999)
  10. H. Abu Nashor (2000–2007)
  11. Dasuki (2008–2013)
  12. Saiful Aminuloh (2014–2019)
  13. Imam Wahyudin (2020–sekarang)

Selain sejarah kepemimpinannya, Desa Kambangan juga dikenal dengan berbagai destinasi wisata religi dan alam, seperti Candi Depok, Candi Rasman, Blawong, Watu Jaran Legok, Makam Sombro, dan Curug Ciegong. Wilayah desa ini terbagi menjadi beberapa blok, antara lain Legok, Keponjolan, Kedadi, Karanganyar, Kamulyan, Lumbung, Gaduan, Duku Petir, dan Kemoren, yang semuanya membentuk satu kesatuan komunitas yang harmonis. 

Demikian informasi yang kami dapatkan dari perkembangan tehnologo AI

Share:

Rabu, 19 Februari 2025

Tradisi menjelang Ramadhan Kota Tegal


Kota Tegal, seperti banyak daerah lainnya di Indonesia, memiliki tradisi khas menjelang bulan Ramadan yang penuh makna dan mencerminkan kekayaan budaya lokal. Beberapa tradisi yang sering dilakukan masyarakat Tegal menjelang Ramadhan antara lain:

1. Sedekah Laut

  • Deskripsi: Sedekah Laut adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat pesisir Tegal, khususnya di daerah seperti Desa Tengki dan sekitarnya. Tradisi ini bertujuan untuk menghormati laut dan memohon keselamatan serta keberkahan selama bulan Ramadan. Dalam acara ini, masyarakat mengadakan upacara adat dengan membawa hasil laut, seperti ikan dan berbagai hasil pertanian, untuk dibawa ke laut. Setelah itu, hasil tersebut akan dibiarkan terbawa arus laut sebagai bentuk persembahan. Ini merupakan bentuk rasa syukur dan harapan agar rezeki di bulan Ramadan menjadi lebih lancar.

2. Munggahan

  • Deskripsi: Munggahan adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Tegal, seperti di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah lainnya, menjelang bulan Ramadan. Biasanya, masyarakat berkumpul untuk makan bersama, seperti makan nasi liwet atau lauk-pauk khas, sebagai ungkapan syukur sebelum memulai ibadah puasa. Makanan khas yang sering disajikan termasuk nasi liwet, ayam goreng, dan berbagai olahan tradisional lainnya. Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi keluarga besar.

3. Pawai Obor

  • Deskripsi: Pawai obor merupakan tradisi yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja di Kota Tegal menjelang Ramadan. Mereka akan membawa obor atau lampion keliling kampung pada malam hari sebelum bulan suci dimulai. Pawai obor ini juga sebagai bentuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan, dan terkadang diiringi dengan doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan sepanjang bulan puasa.

4. Tadarus dan Doa Bersama

  • Deskripsi: Sebelum memasuki bulan Ramadan, banyak masyarakat Tegal yang mengadakan kegiatan tadarus Al-Qur’an dan doa bersama di masjid atau di rumah-rumah. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan diri secara spiritual menghadapi bulan suci. Doa bersama juga dipanjatkan untuk memohon agar diberikan kekuatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa.

5. Penyuluhan dan Pembagian Takjil

  • Deskripsi: Menjelang Ramadan, di beberapa masjid dan tempat umum, sering diadakan penyuluhan agama mengenai tata cara berpuasa yang benar, serta pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah. Selain itu, beberapa organisasi atau individu juga menyelenggarakan pembagian takjil kepada masyarakat, terutama di sekitar masjid atau tempat ibadah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk berbagi kebahagiaan dan untuk menumbuhkan rasa kepedulian di bulan suci.

6. Pasar Ramadan

  • Deskripsi: Pasar Ramadan atau pasar takjil merupakan salah satu tradisi yang banyak ditemukan di Kota Tegal. Menjelang buka puasa, pasar ini menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas yang dijual dalam bentuk jajanan pasar, kurma, kolak, dan hidangan lain yang sering disantap saat berbuka puasa. Pasar ini menjadi pusat keramaian, di mana masyarakat berbelanja kebutuhan berbuka sambil menikmati suasana bulan puasa.

7. Ziarah Kubur

  • Deskripsi: Tradisi ziarah kubur juga dilakukan oleh sebagian masyarakat Tegal menjelang Ramadan. Mereka mengunjungi makam keluarga atau makam para ulama dan tokoh agama untuk mendoakan arwah mereka. Kegiatan ini juga sebagai bentuk penghormatan dan berdoa agar bulan Ramadan dilalui dengan penuh keberkahan.

Tradisi-tradisi ini menjadi bagian yang sangat melekat dalam kehidupan masyarakat Tegal, menciptakan suasana yang penuh kedamaian dan kebersamaan dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain itu, kegiatan tersebut juga mengeratkan tali silaturahmi antarwarga, menjaga nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan dalam masyarakat.

Share:

Tempat tempat bersejarah kota Tegal

 


Kota Tegal, dengan sejarah panjangnya, juga memiliki beberapa tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Berikut adalah beberapa tempat bersejarah yang ada di Tegal:

  1. Masjid Agung Tegal

    • Deskripsi: Masjid Agung Tegal adalah salah satu masjid tertua dan bersejarah di Kota Tegal. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Agung, sekitar abad ke-17. Arsitektur masjid ini menggabungkan gaya Jawa dan Islam, dengan struktur yang cukup sederhana namun megah. Masjid Agung sering menjadi tujuan wisata religi, terutama bagi mereka yang ingin melihat peninggalan sejarah dan kebudayaan Islam di Tegal.
  2. Kantor Pos Tegal

    • Deskripsi: Kantor Pos Tegal yang dibangun pada masa kolonial Belanda ini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bangunannya yang masih kokoh ini menampilkan arsitektur khas kolonial Belanda, dengan struktur yang elegan. Sebagai kantor pos utama, tempat ini juga menjadi saksi perkembangan kota Tegal, khususnya dalam hal komunikasi pada masa lalu.
  3. Peninggalan Zaman Kolonial Belanda di Kota Tegal

    • Deskripsi: Kota Tegal juga menyimpan beberapa bangunan peninggalan kolonial Belanda, seperti kantor-kantor pemerintahan, bangunan-bangunan lama, dan jembatan yang dibangun pada masa penjajahan. Salah satu yang terkenal adalah Kantor Pusat PT. PG Tegal (pabrik gula Tegal) yang dulunya merupakan bagian penting dari ekonomi daerah. Beberapa bangunan ini masih ada dan menjadi saksi bisu sejarah perkembangan kota Tegal.
  4. Gedung Sate Tegal (Rumah Dinas Bupati)

    • Deskripsi: Gedung Sate Tegal adalah salah satu bangunan bersejarah yang memiliki nilai penting di Kota Tegal. Dikenal dengan bentuk arsitektur yang mirip dengan Gedung Sate di Bandung, gedung ini menjadi salah satu ikon sejarah pemerintahan di Tegal. Kini, gedung ini digunakan sebagai rumah dinas bupati Tegal dan menjadi simbol pemerintahan daerah.
  5. Benteng Tegal (Fort Tegal)

    • Deskripsi: Benteng Tegal merupakan sebuah bangunan peninggalan sejarah yang dulunya digunakan sebagai pertahanan pada masa penjajahan Belanda. Benteng ini berfungsi untuk melindungi wilayah Tegal dari ancaman musuh. Meski banyak bagian yang telah rusak, benteng ini masih menjadi simbol sejarah pertahanan di Tegal.
  6. Taman Makam Pahlawan Tegal

    • Deskripsi: Taman Makam Pahlawan ini adalah tempat peristirahatan terakhir bagi para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Taman makam ini menjadi tempat yang penuh dengan penghormatan, dan sering dikunjungi oleh masyarakat atau pemerintah setempat untuk mengenang jasa para pahlawan.
  7. Museum Tegal

    • Deskripsi: Sebagai tempat untuk mengenal lebih dalam sejarah Tegal, Museum Tegal menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah, termasuk alat-alat tradisional, senjata peninggalan masa lalu, serta dokumentasi sejarah mengenai perkembangan Kota Tegal dari masa ke masa. Museum ini sangat bermanfaat untuk mengetahui asal-usul kota Tegal dan melihat warisan budaya yang dimilikinya.
  8. Kampung Batik Tegal

    • Deskripsi: Meskipun lebih dikenal sebagai pusat industri batik, Kampung Batik Tegal memiliki nilai sejarah yang penting. Batik Tegal memiliki corak khas yang sudah ada sejak zaman kolonial dan menjadi bagian dari identitas budaya Tegal. Di sini, pengunjung bisa belajar tentang proses pembuatan batik tradisional serta sejarah perkembangannya.

Tempat-tempat bersejarah ini memberikan gambaran yang kaya akan budaya dan perkembangan kota Tegal dari masa lalu hingga sekarang. Jika Anda tertarik pada sejarah, mengunjungi tempat-tempat ini bisa memberi wawasan lebih dalam tentang perjalanan Kota Tegal.

Share:

Tempat wisata Tegal yang banyak di kunjungi orang


Tegal, yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah, memiliki berbagai tempat wisata menarik yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Berikut adalah beberapa tempat wisata populer di Tegal beserta deskripsinya:

  1. Pantai Alam Indah (PAI)

    • Deskripsi: Pantai Alam Indah adalah salah satu pantai yang paling terkenal di Tegal. Terletak di kawasan Tegal Timur, pantai ini menawarkan pemandangan laut yang indah, dengan pasir putih dan ombak yang tenang. Banyak pengunjung yang datang untuk menikmati suasana pantai, berenang, atau hanya sekadar bersantai di gazebo yang tersedia di sepanjang pantai.
  2. Water Kingdom – Adipura Tegal

    • Deskripsi: Water Kingdom adalah taman rekreasi air yang terletak di Tegal. Tempat ini menawarkan berbagai wahana air yang menyenangkan untuk keluarga, seperti kolam arus, seluncuran air, dan kolam renang dengan berbagai kedalaman. Taman ini sangat cocok untuk anak-anak dan orang dewasa yang ingin menikmati permainan air.
  3. Cagar Alam Siloama

    • Deskripsi: Cagar Alam Siloama adalah tempat wisata alam yang menawarkan keindahan hutan tropis dan udara sejuk pegunungan. Lokasinya yang berada di kawasan pegunungan membuat Siloama menjadi destinasi yang populer bagi pengunjung yang mencari kedamaian dan ingin berinteraksi dengan alam. Trekking dan camping juga menjadi aktivitas yang banyak dilakukan di sini.
  4. Curug Sibedug

    • Deskripsi: Curug Sibedug adalah air terjun yang terletak di Kecamatan Jatinegara, sekitar 20 km dari pusat kota Tegal. Air terjun ini menawarkan keindahan alam yang memukau dengan suara gemericik air yang menenangkan. Curug ini dikelilingi oleh pepohonan hijau, menjadikannya tempat yang ideal untuk berfoto dan menikmati alam.
  5. Taman Rakyat Slawi

    • Deskripsi: Taman Rakyat Slawi adalah taman kota yang terletak di pusat kota Slawi, Kabupaten Tegal. Tempat ini sering dijadikan sebagai tempat berolahraga, piknik, atau sekadar bersantai. Taman ini memiliki fasilitas seperti jogging track, area bermain anak, dan taman bunga yang indah.
  6. Museum Tegal

    • Deskripsi: Museum Tegal merupakan tempat yang tepat untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan Kota Tegal. Museum ini menyimpan berbagai koleksi seperti alat-alat tradisional, benda bersejarah, dan informasi mengenai perkembangan kota Tegal dari masa ke masa. Ini adalah destinasi yang menarik bagi mereka yang ingin mengenal lebih dalam tentang sejarah lokal.
  7. Pulau Kambangan

    • Deskripsi: Pulau Kambangan adalah pulau kecil yang terletak di selatan Tegal. Pulau ini terkenal karena keindahan alamnya yang masih asri dan jarang terjamah oleh wisatawan. Wisatawan yang datang dapat menikmati keindahan pantai, snorkeling, atau berkemah di area sekitar pulau.
  8. Goa Lawa

    • Deskripsi: Goa Lawa adalah gua alam yang terletak di daerah Pegunungan Slamet. Gua ini menarik untuk dikunjungi karena memiliki formasi stalaktit dan stalagmit yang indah, serta menjadi habitat bagi banyak kelelawar. Goa Lawa menjadi pilihan bagi wisatawan yang suka petualangan alam dan ingin menjelajahi gua.

Tegal memang memiliki berbagai macam destinasi wisata yang menarik, dari pantai, taman, alam, hingga wisata sejarah. Tempat-tempat ini cocok untuk berbagai kalangan, mulai dari keluarga hingga para petualang alam.


Share:

Minggu, 18 Agustus 2024

TEMPAT YANG COCOK UNTUK WISATA ANAK ANAK

Berikut beberapa jenis tempat wisata yang cocok untuk anak-anak:

  1. Taman Bermain: Taman bermain seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) atau Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta menawarkan berbagai wahana dan atraksi yang aman dan menyenangkan untuk anak-anak.

  2. Kebun Binatang: Tempat seperti Kebun Binatang Ragunan di Jakarta atau Batu Secret Zoo di Malang menawarkan pengalaman edukatif dengan melihat berbagai jenis satwa.

  3. Taman Air (Waterpark): Taman air seperti Waterbom Bali atau The Jungle Waterpark di Bogor sangat menyenangkan untuk anak-anak dengan berbagai kolam renang dan seluncuran air.

  4. Taman Edukasi dan Sains: Tempat seperti Kidzania di Jakarta, di mana anak-anak bisa bermain peran sebagai orang dewasa dalam berbagai profesi, atau Jatim Park di Batu, yang menggabungkan hiburan dan edukasi, sangat cocok untuk anak-anak yang ingin belajar sambil bermain.

  5. Museum AnakMuseum Anak Kolong Tangga di Yogyakarta adalah contoh museum yang didedikasikan untuk anak-anak, dengan koleksi mainan tradisional dari seluruh dunia.

  6. Kebun dan TamanTaman Bunga Nusantara di Puncak atau Kebun Raya Bogor adalah tempat yang indah untuk berjalan-jalan sambil mengenalkan anak-anak pada keindahan alam.

  7. Tempat Wisata Alam: Destinasi seperti Taman Safari Indonesia di Bogor atau Bali Safari & Marine Park memungkinkan anak-anak untuk berinteraksi dengan hewan dalam lingkungan yang lebih alami.

  8. Pantai Ramah Anak: Pantai seperti Pantai Sanur di Bali atau Pantai Parangtritis di Yogyakarta biasanya memiliki ombak yang lebih tenang dan aman untuk anak-anak bermain.

Memilih tempat wisata yang cocok tergantung pada minat anak-anak dan usia mereka, tetapi tempat-tempat ini menawarkan pengalaman yang aman, mendidik, dan menghibur.

Share:

Tempat wisata yang nyaman untuk orang usia lanjut

 


Berikut beberapa jenis tempat wisata yang cocok untuk wisatawan lansia di Indonesia:

  1. Taman dan Kebun Raya:

    • Kebun Raya Bogor: Tempat yang tenang dan indah dengan udara sejuk, cocok untuk berjalan santai dan menikmati keindahan alam.
    • Taman Bunga Nusantara (Puncak): Menawarkan pemandangan bunga yang cantik dengan fasilitas yang ramah lansia, seperti kursi roda dan jalan setapak yang nyaman.
  2. Destinasi Wisata Budaya:

    • Yogyakarta: Mengunjungi Candi Prambanan atau Keraton Yogyakarta bisa menjadi pengalaman budaya yang menarik dan tidak terlalu melelahkan.
    • Bali: Menikmati keindahan pura dan budaya Bali sambil bersantai di resort yang nyaman dan ramah untuk lansia.
  3. Pantai dengan Fasilitas Nyaman:

    • Pantai Sanur (Bali): Pantai dengan ombak tenang dan fasilitas yang ramah lansia, termasuk jalur pejalan kaki yang mudah diakses.
    • Pantai Senggigi (Lombok): Pantai ini menawarkan pemandangan indah dan suasana tenang, ideal untuk lansia yang ingin bersantai.
  4. Wisata Kuliner dan Tradisional:

    • Bandung: Menikmati udara sejuk dan wisata kuliner khas, serta mengunjungi pasar tradisional atau factory outlets yang tidak terlalu ramai.
    • Solo dan Semarang: Kota-kota ini menawarkan pengalaman kuliner dan budaya yang santai, seperti menikmati soto atau gudeg, serta berjalan-jalan di kawasan kota tua.
  5. Wisata Alam dengan Akses Mudah:

    • Tangkuban Perahu (Bandung): Gunung ini memiliki akses jalan yang mudah, sehingga lansia dapat menikmati pemandangan tanpa harus melakukan banyak aktivitas fisik.
    • Danau Toba (Sumatra Utara): Danau yang indah dengan suasana tenang, cocok untuk lansia yang ingin menikmati alam sambil bersantai.
  6. Tempat Wisata Religi:

    • Masjid Istiqlal (Jakarta): Mengunjungi masjid terbesar di Asia Tenggara, cocok untuk lansia yang ingin berwisata religi.
    • Gua Maria Sendangsono (Yogyakarta): Tempat ziarah yang tenang dan damai, dengan fasilitas yang cukup ramah untuk lansia.

Memilih tempat wisata yang cocok untuk lansia sebaiknya mempertimbangkan aksesibilitas, kenyamanan, dan fasilitas yang tersedia untuk memastikan pengalaman yang menyenangkan dan tidak terlalu melelahkan.

Share:

Yang harus di hindari ketika wisata di gunung berapi

 


Berwisata di gunung berapi bisa menjadi pengalaman yang menakjubkan, tetapi ada beberapa hal penting yang harus dihindari untuk menjaga keselamatan:

  1. Mengabaikan Informasi dan Peringatan: Jangan pernah mengabaikan peringatan dari pihak berwenang atau penduduk setempat terkait aktivitas vulkanik. Selalu periksa status gunung berapi dan ikuti instruksi dari petugas.

  2. Mendekati Kawah atau Area Berbahaya: Hindari mendekati kawah atau area yang dianggap berbahaya, terutama jika ada tanda-tanda aktivitas vulkanik. Gas beracun, longsor, atau letusan mendadak bisa sangat berbahaya.

  3. Mengabaikan Peralatan Keamanan: Jangan lupa membawa peralatan keselamatan seperti masker untuk melindungi diri dari gas beracun atau debu vulkanik, dan pakaian yang sesuai untuk cuaca gunung.

  4. Tidak Mengikuti Rute yang Ditentukan: Tetap pada jalur yang ditentukan dan hindari mencoba rute baru atau yang tidak jelas. Banyak area di sekitar gunung berapi yang tidak stabil dan berbahaya.

  5. Tidak Mempersiapkan Diri dengan Baik: Jangan berangkat tanpa persiapan fisik dan mental yang cukup. Mendaki gunung berapi sering kali menuntut kondisi fisik yang prima. Bawa juga persediaan makanan, air, dan obat-obatan yang cukup.

  6. Mengabaikan Cuaca: Cuaca di gunung bisa berubah dengan cepat dan ekstrem. Hindari pendakian jika cuaca tidak bersahabat atau ada kemungkinan hujan lebat, yang bisa menyebabkan tanah longsor atau banjir lahar dingin.

  7. Merusak Lingkungan: Jangan merusak vegetasi atau mengambil batuan atau mineral dari gunung berapi. Selain merusak lingkungan, ini bisa juga membawa risiko karena beberapa batuan mungkin mengandung bahan beracun.

  8. Berangkat Sendirian: Sebaiknya hindari mendaki sendirian. Selalu pergi dengan kelompok atau pemandu yang berpengalaman untuk memastikan keselamatan.

Dengan menghindari hal-hal tersebut, Anda dapat menikmati wisata di gunung berapi dengan lebih aman dan nyaman.

Share:

Jumat, 16 Februari 2024

Asal usul singkat wisata guci kab tegal

 


Wiata Guci, atau Wisata Alam Tegal Guci, memiliki asal usul yang menarik yang terkait erat dengan kekayaan alam dan budaya masyarakat setempat di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Berikut adalah gambaran lengkap asal usul Wiata Guci:

1. **Kekayaan Alam:** Wiata Guci terkenal karena sumber air panasnya yang melimpah. Air panas ini dipercaya memiliki khasiat penyembuhan dan telah menjadi tujuan ziarah bagi orang-orang yang mencari kesembuhan dari berbagai penyakit.

2. **Warisan Budaya:** Kepercayaan akan keajaiban penyembuhan air panas di Wiata Guci telah menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat setempat. Cerita-cerita tentang keajaiban penyembuhan dan pengalaman spiritual di sekitar tempat ini turut membentuk identitas dan daya tariknya.

3. **Perkembangan Pariwisata:** Seiring dengan meningkatnya minat wisatawan, pemerintah daerah dan komunitas setempat secara bertahap mengembangkan Wiata Guci menjadi destinasi wisata yang lebih modern. Pengembangan infrastruktur pendukung seperti jalan raya, penginapan, restoran, dan fasilitas rekreasi lainnya menjadi fokus untuk meningkatkan pengalaman wisata.

4. **Promosi dan Pemasaran:** Melalui promosi yang intensif, baik melalui media tradisional maupun digital, Wiata Guci semakin dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Tegal dan sekitarnya. Festival-festival lokal, acara budaya, dan kegiatan pariwisata lainnya juga turut memperkuat citra Wiata Guci sebagai tempat yang menarik untuk dikunjungi.

Dengan kombinasi antara kekayaan alam, warisan budaya, pengembangan pariwisata, dan promosi yang efektif, Wiata Guci terus berkembang menjadi destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, serta menjadi salah satu sumber pendapatan ekonomi yang penting bagi masyarakat setempat di Kabupaten Tegal.

faktayabitegalnews.com

Share:

Rabu, 07 Februari 2024

Sejarah Usaha Jenang Mubarok Kudus: Merajut Tradisi dan Kenikmatan Gastronomi



Sejarah Usaha Jenang Mubarok Kudus: Merajut Tradisi dan Kenikmatan Gastronomi

faktayabitegalnews.com.Jenang Mubarok Kudus merupakan salah satu ikon kuliner yang menggambarkan kelezatan tradisional Kudus, Jawa Tengah. Usaha ini tidak hanya menyediakan makanan lezat bagi masyarakat lokal, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional dalam industri makanan.

 Asal Usul Jenang Mubarok

Jenang adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari beras atau ketan yang dimasak dengan air dan gula, kemudian disajikan dengan aneka varian rasa dan tekstur. Mubarok, nama yang terpatri pada jenang ini, merujuk pada seorang tokoh yang memulai usaha jenang di Kudus pada awal abad ke-20. Awalnya, jenang Mubarok dibuat secara sederhana di rumahnya dan dijual secara langsung kepada tetangga dan warga sekitar.

Perkembangan Usaha

Seiring dengan meningkatnya permintaan dan popularitas jenang Mubarok, usaha ini berkembang pesat. Generasi berikutnya dari keluarga Mubarok memperluas jangkauan bisnis dengan membuka toko-toko jenang di berbagai lokasi di Kudus. Mereka juga mulai memproduksi jenang dalam skala yang lebih besar untuk memenuhi permintaan dari luar kota.

Keunikan Produk

Jenang Mubarok dikenal karena kualitasnya yang konsisten dan ragam rasa yang khas. Mulai dari jenang ketan hitam, jenang ketan putih, hingga jenang gula aren, setiap produk disajikan dengan cita rasa yang autentik dan tekstur yang lembut. Bahan-bahan berkualitas tinggi dipadukan dengan resep warisan keluarga yang telah terjaga selama bertahun-tahun, menciptakan pengalaman gastronomi yang tak terlupakan bagi para penggemar jenang.

Pemberdayaan Lokal

Usaha jenang Mubarok tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi bagi keluarga Mubarok, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dengan melibatkan petani dan produsen bahan baku lokal. Dengan memprioritaskan bahan-bahan lokal, usaha ini turut mendukung keberlanjutan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar.

Peran Jenang Mubarok dalam Budaya Lokal

Jenang Mubarok tidak hanya menjadi makanan lezat, tetapi juga menjadi bagian dari budaya dan identitas Kudus. Produk ini sering hadir dalam berbagai acara tradisional seperti pernikahan, upacara adat, dan perayaan keagamaan. Kehadirannya mengingatkan masyarakat akan nilai-nilai kebersamaan, kerukunan, dan kehangatan dalam tradisi lokal.

Masa Depan Usaha

Meskipun menghadapi tantangan dari persaingan industri makanan modern, jenang Mubarok tetap bertahan dan terus berkembang. Dengan berbagai inovasi dalam produk dan strategi pemasaran yang cerdas, usaha ini memiliki potensi untuk terus menjadi pemimpin dalam industri jenang tradisional di Indonesia.

Kesimpulan

Jenang Mubarok Kudus adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana usaha kecil dapat menjadi bagian integral dari warisan budaya suatu daerah. Melalui komitmen terhadap kualitas, keberlanjutan, dan inovasi, jenang Mubarok tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menghidupkannya kembali untuk dinikmati oleh generasi masa kini dan mendatang.

Share:

Sejarah Museum Kretek Kudus: Mempertahankan Warisan Industri Tembakau


Sejarah Museum Kretek Kudus: Mempertahankan Warisan Industri Tembakau

Museum Kretek Kudus adalah salah satu institusi budaya yang mengabadikan sejarah dan warisan industri tembakau di Indonesia, khususnya kretek, rokok tradisional yang dicampur dengan cengkeh. Berdirinya museum ini merupakan hasil dari upaya pelestarian dan apresiasi terhadap industri kretek yang memiliki nilai historis dan budaya yang mendalam.

Latar Belakang Sejarah

Kudus, sebuah kota kecil yang terletak di Jawa Tengah, telah lama dikenal sebagai pusat produksi kretek di Indonesia. Kretek memiliki peran penting dalam sejarah ekonomi dan budaya Indonesia. Di tengah perkembangan industri tembakau modern, Kudus mempertahankan tradisi kretek sebagai bagian penting dari identitas lokalnya.

Perkembangan Industri Kretek

Industri kretek di Kudus dimulai pada akhir abad ke-19 ketika seorang pemuda bernama Haji Djamhari mengembangkan rokok kretek menggunakan tembakau, cengkeh, dan bahan tambahan lainnya. Kretek segera menjadi populer di kalangan masyarakat Jawa karena rasa dan aroma uniknya. Perkembangan industri ini turut didorong oleh faktor-faktor seperti keahlian tangan-tangan terampil dalam pembuatan rokok dan sistem perdagangan yang berkembang.

Pendirian Museum Kretek Kudus

Museum Kretek Kudus didirikan sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah dan warisan industri tembakau kretek. Dibuka pada tahun 1984, museum ini berfungsi sebagai pusat dokumentasi dan edukasi tentang proses pembuatan kretek, alat-alat tradisional yang digunakan, serta peran kretek dalam kehidupan masyarakat. Pengunjung dapat melihat koleksi berbagai jenis kretek, dari yang diproduksi secara massal hingga kretek-kretek khas yang dibuat secara tradisional oleh perajin lokal.

Peran Museum dalam Melestarikan Budaya

Museum Kretek Kudus memiliki peran yang penting dalam melestarikan budaya tembakau kretek. Selain sebagai tempat wisata edukasi, museum ini juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya, seperti seminar, lokakarya, dan pameran seni. Melalui kegiatan-kegiatan ini, museum berusaha untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan tradisi kretek dan mendorong inovasi dalam industri tembakau.

Masa Depan Museum Kretek Kudus

Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan dalam kebiasaan merokok, Museum Kretek Kudus dihadapkan pada tantangan dalam menjaga relevansinya. Namun, dengan komitmen untuk terus mengembangkan program-program edukasi dan promosi, museum ini dapat terus berperan sebagai penjaga warisan budaya dan sejarah industri kretek di Indonesia.

Kesimpulan

Museum Kretek Kudus adalah bukti nyata akan pentingnya mempertahankan dan menghargai warisan budaya lokal. Sebagai institusi yang memadukan sejarah, seni, dan edukasi, museum ini tidak hanya menjadi tempat wisata yang menarik, tetapi juga menjadi wadah untuk mempromosikan nilai-nilai keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia yang unik.

faktayabitegalnews.com

Share:

SEJARAH SINGKAT DESA KAMBANGAN LEBAKSIU

Desa Kambangan adalah sebuah desa di kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Desa yang terletak sekitar 5 KM dari pusat kota Slawi ini memiliki luas wilayah 2,89 Km persegi, jumlah penduduk sekitar 9337 Jiwa dengan jumlah kepala keluarga 3.126 diakhir tahun 2021. Desa yang banyak memiliki destinasi wisata religi Seperti Candi Depok, Candi rasman, Blawong, Watu Jaran Legok, Makam Sombro, curug ciegong ini, terbagi menjadi 34 RT dan 07 RW, beberapa wilayah masih dikenal dengan sebutan blok diantaranya blok Legok di Rw 03, Keponjolan di Rw 01 , Kedadi dan Karanganyar di Rw 07, Kamulyan di Rw 02, Lumbung RW 04, Gaduan Rt 22/05, , Duku Petir, dan Kemoren di Rw 06 yang semunya merupakan satu kesatuan.

Desa kambangan adalah Desa yang terletak di wilayah Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah, yang mana pada awal terbentuknya Desa Kambangan dulu merupakan wilayah hutan blantara yang penuh dengan berbagai potensi, dimungkinkan berdiri sebelum tahun 1928, akan tetapi baru ada pencatatannya kurang lebih Tahun 1928 sejak zaman penjajahan sampai dengan sekarang. Nama Desa Kambangan berasal dari kata “NGAMBANG” konon dulu pada masa penjajahan warga pribumi dibantai secara bersamaan darah berceceran tercampur air hujan. Berdasarkan cerita tersebut makasampai sekarang disebut 

DESA KAMBANGAN

Pada saat itu datanglah seseorang bernama Basuk beliau dikenal sebagai orang yang pemberani, rendah hati, arif dan bijaksana serta sakti mandraguna beliau diangkat sebagai Kepala Desa atau lurah pertama diambil dari seorang juru tulis kabupaten karena saat itu sering terjadi kerusuhan di wilayah tersebut, maka diangkatlah lurah oleh Wali Kota Tegal/Bupati dan beliau terkenal dengan nama “BASUKSENA” Masyarakat Desa Kambangan sangat bangga akan kepemimpinannya pada saat itu, kemudian agar bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Kambangan, basuksena mengangkat anak (pungut) bernama Sartiyah, sementara anak kandungnya sendiri tinggal di Kebagusan. Setelah selesai bertugas di Kambangan, Basuksena bersama istri kembali ke desa asalnya sampai akhir hayatnya. Saat ini Makam Basuksena dan tanah peninggalanya masih dapat disaksikan disana.

Bila dilihat dari Potensinya, selain bermatapencaharian pertanian, masyarakat Desa Kambangan juga banyak yang bermatapencaharian sebagai pedagang,  Desa Kambangan mempunyai  pusat perdagangan yang merupakan pasar krempyeng yang beroperasi dari jam 05.30 wib s/d 09.00 atau yang lebih dikenal dengan di pasar pagi lumbung, konon dulunya tempat yang menjadi lokasi utama pasar merupakan Lumbung desa pada masanya. Dan tak sedikit pula warga yang merantau di banyak kota-kota besar di Indonesia, terbanyak di Ibu Kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya,dan ada juga yang menjadi tenaga kerja di luar negeri, walaupun satu dua orang saja.  Taraf  perekonomian masyarakat  yang baik dan perkembangan ekonomi yang cukup maju di Desa Kambangan mengundang Bank BRI untuk membuka unitnya   di desa ini, maupun pengusaha dan pedagang dari luar desa, terlihat disepanjang jalan utama bermunculan ruko-ruko dengan pedagang tidak hanya dari desa Kambangan saja.

Sementara itu untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusianya , Desa Kambangan saat  ini memiliki fasilitas  pendidikan mulai dari pendidikan pra sekolah berupa 1 TK, 6 PAUD, 4 SD Negeri, 2 Madrasah Ibtidaiyah, 1 SMP Negeri, 1 MTS Swasta dan 1 SMK Swasta, 3 Pondok pesantren dengan 19 mushola dan 4 masjid, dan terdapat Puskesmas yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan berada di wilayah desa Kambangan.

dikutip dari web kambangandesa.tegakkab@gmail.com
Share:

Labels

Berita (11) Berita Tegal (16) Doa-doa (10) Islami (15) Kesehatan (2) Kuliner (2) Pariwisata (15) Peristiwa (3) Politik (1) Sejarah (7) Sosial (3) Speritual (6)