Iframe sync

Minggu, 01 September 2024

DOA MASUK DAN KELUAR KAMAR MANDI

 


1. Doa Masuk Kamar Mandi:

Bismillaah, Allaahumma innii a'uudzu bika minal khubutsi wal khabaa'its.
(Dengan nama Allah, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan).

2. Doa Keluar Kamar Mandi:

Ghufraanak. Alhamdulillaahilladzii adzhaba 'annii al-adzaa wa 'aafaanii.
(Aku memohon ampunan-Mu. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran dari diriku dan memberikan kesejahteraan).

Share:

Minggu, 18 Agustus 2024

CARA MENGAKTIFKAN GELOMBANG OTAK

 


Mengaktifkan gelombang otak biasanya merujuk pada upaya untuk meningkatkan aktivitas otak dengan cara tertentu, seperti meditasi, latihan fisik, atau penggunaan teknik khusus. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Meditasi dan Relaksasi

Meditasi membantu menenangkan pikiran dan mengatur pola gelombang otak. Teknik pernapasan dalam dan meditasi mindfulness dapat merangsang gelombang alfa yang terkait dengan relaksasi. Meditasi gamma: Berbagai jenis meditasi dan latihan pernapasan dapat meningkatkan produksi gelombang gamma. 

Meditasi delta: Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan menimbulkan rasa damai, yang dapat meningkatkan gelombang otak delta. Meditasi tidur, yang bertujuan untuk mencapai kondisi tidur lebih nyenyak, dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan gelombang otak delta. 

Meditasi theta: Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan memusatkan perhatian, yang dapat meningkatkan kadar theta jika ternyata terlalu rendah. Jenis meditasi tertentu yang berfokus pada napas atau mantra bisa sangat membantu memulihkan keseimbangan gelombang theta. 

2. Mendengarkan Musik Binaural Beats

Binaural beats adalah jenis musik yang dirancang untuk merangsang gelombang otak tertentu. Misalnya, frekuensi tertentu dapat membantu meningkatkan fokus atau relaksasi.

Musik

Rangsangan pendengaran seperti musik atau binaural beats dapat membantu meningkatkan gelombang otak alfa dan theta. Anda dapat menggunakan headphone stereo untuk mendengarkan musik gelombang otak yang dibuat untuk merangsang frekuensi gelombang otak alfa. Anda dapat memilih daftar putar yang diatur pada frekuensi paling sesuai dengan tugas Anda dan mendengarkan selama sekitar 30 menit saat Anda mengerjakan suatu tugas.

3. Latihan Fisik

Olahraga secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan merangsang produksi endorfin, yang membantu menjaga otak tetap aktif dan sehat.

4. Konsumsi Makanan Sehat

Makanan yang kaya akan omega-3, antioksidan, dan nutrisi lain dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan menjaga keseimbangan gelombang otak.

5. Tidur Cukup

Tidur yang cukup sangat penting untuk keseimbangan gelombang otak. Selama tidur, otak kita melalui berbagai siklus gelombang, termasuk gelombang delta yang dalam, yang penting untuk pemulihan mental.

Share:

CARA BERSEDEKAH KEPADA ORANG YANG TEPAT


8 Cara bersedekah kepada orang yang tepat dan mendapatkan keberkahannya

Bersedekah adalah hukum real tarik menarik  yang harus ada pada diri setiap manusia , bersedekah yang kita berikan mereka merasa senang dan bahagia akan mendatangkan keberkahan yang berlipat-lipat

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak". QS. Al-Hadid: 18

1. Bersedekah kepada orangtua , mertua dan guru, adalah wajib karena kita mempunyai hutang budi yang besar kepada mereka 

2. Bersedekah kepada Saudara kandung karena masih sedarah dari orangtua yang sama

3. Bersedekah kepada tetangga  yang masih dalam kesusahan, kekurangan karena yang pertama yang akan membantu dalam suatu kondisi adalah tetangga

4. Bersedekah kepada teman sahabat yang masih kalam keadaan kekurangan dan kesusahan

5. Fakir

6. Miskin

7. Yatim

8. Dhuafa

selengkapnya kata bapak Yunus

Iframe sync
Share:

APA ITU CIPTA KARSA DAN RASA

 


 "Cipta, Roso, dan Karso" adalah konsep yang menggambarkan keseimbangan antara pikiran, perasaan, dan kehendak dalam kehidupan manusia. Berikut penjelasan masing-masing elemen tersebut:

  1. Cipta (Pikiran atau Imajinasi):

    • Definisi: Mengacu pada kemampuan berpikir, berimajinasi, dan menciptakan ide-ide baru. Cipta adalah aspek intelektual dari diri manusia yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi.
    • Contoh: Proses berpikir untuk menemukan solusi kreatif dalam menyelesaikan masalah atau menghasilkan karya seni yang orisinal.
  2. Roso (Perasaan atau Penghayatan):

    • Definisi: Mengacu pada perasaan, emosi, dan kepekaan batin. Roso mencerminkan aspek emosional dan intuitif dari diri manusia, yang berkaitan dengan bagaimana kita merasakan dan menghayati pengalaman hidup.
    • Contoh: Kemampuan untuk merasakan empati terhadap orang lain, menghayati keindahan seni, atau merasakan kebahagiaan dan kesedihan.
  3. Karso (Keinginan atau Tekad):

    • Definisi: Mengacu pada kehendak, tekad, dan niat untuk melakukan sesuatu. Karso adalah aspek volisional dari diri manusia yang berkaitan dengan motivasi dan semangat untuk bertindak dan mencapai tujuan.
    • Contoh: Keinginan kuat untuk mencapai impian, tekad untuk menyelesaikan tugas dengan baik, atau semangat untuk terus belajar dan berkembang.

Pentingnya Cipta, Roso, dan Karso

  • Keselarasan: Ketiga elemen ini harus seimbang agar seseorang dapat menjalani kehidupan yang harmonis dan bermakna. Keseimbangan antara pikiran, perasaan, dan kehendak membantu dalam pengambilan keputusan yang bijaksana dan bertindak dengan integritas.
  • Kualitas Hidup: Dengan mengembangkan cipta, roso, dan karso, seseorang dapat mencapai potensi maksimalnya, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Hal ini juga membantu dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan lingkungan sekitar.

Penerapan dalam Kehidupan

  • Kehidupan Sehari-hari: Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat mengembangkan cipta dengan terus belajar dan berinovasi, mengasah roso dengan menjadi lebih peka dan empati terhadap orang lain, serta memperkuat karso dengan menetapkan tujuan dan bekerja keras untuk mencapainya.
  • Budaya dan Tradisi: Dalam konteks budaya Jawa, konsep ini sering diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam seni, ritual, dan pendidikan. Ini mencerminkan filosofi hidup yang holistik dan berpusat pada keseimbangan.

Dengan memahami dan menerapkan konsep "Cipta, Roso, dan Karso," seseorang dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna, harmonis, dan penuh dengan pencapaian positif.


Share:

DUNUNGE ROSO TONDONE IMAN

 


"Dunungé Roso Tondoné Iman" menggambarkan filosofi yang dalam mengenai hubungan antara perasaan, tanda-tanda iman, dan spiritualitas dalam kehidupan seseorang. Berikut penjelasan dari masing-masing elemen tersebut:

1. Dunungé Roso (Tempatnya Perasaan)

  • Definisi: Mengacu pada tempat atau posisi dari perasaan dalam diri seseorang. Dalam konteks ini, perasaan mencakup emosi, intuisi, dan kepekaan batin yang memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari.
  • Makna: Menggarisbawahi pentingnya mengenali dan memahami perasaan sebagai bagian integral dari diri manusia. Perasaan yang tulus dan jernih sering kali menjadi panduan dalam menjalani kehidupan dengan bijaksana dan beretika.

2. Tondoné (Tanda-tanda)

  • Definisi: Merujuk pada tanda-tanda atau indikator yang menunjukkan sesuatu. Dalam hal ini, tondoné mengacu pada tanda-tanda yang mencerminkan iman seseorang.
  • Makna: Menyiratkan bahwa perilaku, ucapan, dan sikap seseorang dapat menjadi tanda atau indikator dari iman yang dimiliki. Tanda-tanda ini dapat dilihat dari bagaimana seseorang berperilaku sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan dan cobaan.

3. Iman (Kepercayaan atau Keyakinan)

  • Definisi: Mengacu pada kepercayaan atau keyakinan spiritual yang mendalam. Iman biasanya berkaitan dengan keyakinan kepada Tuhan atau nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi.
  • Makna: Menunjukkan bahwa iman adalah fondasi dari perilaku dan sikap seseorang. Iman yang kuat akan tercermin dalam tindakan yang baik, perasaan yang tulus, dan tanda-tanda positif dalam kehidupan.

Makna Keseluruhan

"Dunungé Roso Tondoné Iman" menggambarkan bagaimana perasaan yang mendalam dan tulus (roso) adalah indikator dari iman yang dimiliki seseorang. Perasaan dan emosi yang jernih, serta tindakan dan perilaku yang baik, menunjukkan adanya iman yang kuat dalam diri seseorang. Dalam budaya Jawa, ini mencerminkan filosofi hidup yang menekankan keseimbangan antara perasaan, tanda-tanda perilaku, dan keyakinan spiritual.

Penerapan dalam Kehidupan

  • Refleksi Diri: Merenungkan dan memahami perasaan diri sendiri untuk menemukan tanda-tanda iman yang ada dalam perilaku sehari-hari.
  • Pengembangan Iman: Menguatkan iman melalui tindakan yang baik, ucapan yang bijaksana, dan sikap yang positif.
  • Hidup dengan Etika: Menjalani kehidupan yang seimbang dengan menggabungkan perasaan yang tulus, perilaku yang baik, dan iman yang kuat.

Dengan mengintegrasikan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat mencapai keseimbangan dan harmoni dalam menjalani kehidupan spiritual dan moral.


Share:

MENEP ING DRIYO

 


"Menep ing Driyo" (atau "Menep ing Rasa") berarti "berdiam dalam diri sendiri" atau "merenung dalam diri sendiri." Konsep ini menekankan pentingnya introspeksi dan refleksi diri sebagai cara untuk mencapai ketenangan batin, kebijaksanaan, dan pemahaman mendalam tentang diri sendiri dan kehidupan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

1. Menep (Berdiam atau Merenung)

  • Definisi: Menep berarti berdiam, merenung, atau mengambil waktu untuk berhenti sejenak dari aktivitas luar dan mengalihkan perhatian ke dalam diri.
  • Makna: Tindakan ini bertujuan untuk mencari ketenangan, ketenangan batin, dan kedamaian dengan diri sendiri. Ini adalah proses untuk menghentikan kebisingan dari luar dan mendengarkan suara hati atau intuisi.

2. Ing (Dalam)

  • Definisi: Ing adalah kata penghubung yang berarti "di" atau "dalam".
  • Makna: Menunjukkan bahwa tindakan berdiam atau merenung ini dilakukan di dalam diri sendiri, bukan di luar.

3. Driyo (Diri atau Hati)

  • Definisi: Driyo mengacu pada diri sendiri atau hati. Dalam konteks ini, berarti bagian terdalam dari diri kita yang meliputi perasaan, pikiran, dan jiwa.
  • Makna: Mengarah pada introspeksi mendalam, mengenal diri sendiri, dan memahami esensi atau inti dari keberadaan kita.

Makna Keseluruhan

"Menep ing Driyo" menggambarkan praktik introspeksi dan refleksi diri untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri. Ini adalah proses untuk menyelaraskan pikiran, perasaan, dan jiwa, serta menemukan kebijaksanaan dan ketenangan batin. Dalam budaya Jawa, praktik ini dianggap penting untuk mencapai kehidupan yang seimbang dan harmonis.

Penerapan dalam Kehidupan

  • Meditasi dan Doa: Luangkan waktu setiap hari untuk bermeditasi atau berdoa, fokus pada pernapasan, dan dengarkan suara hati.
  • Jurnal Refleksi: Menulis jurnal refleksi untuk mencatat perasaan, pikiran, dan pengalaman yang membantu dalam proses introspeksi.
  • Waktu untuk Sendiri: Ambil waktu untuk sendiri tanpa gangguan dari teknologi atau orang lain, untuk merenung dan menemukan kedamaian batin.
  • Menghargai Diri: Belajar untuk menerima dan mencintai diri sendiri, dengan segala kelebihan dan kekurangan.

Dengan melakukan "Menep ing Driyo," seseorang dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, menemukan kedamaian batin, dan menjalani kehidupan dengan kebijaksanaan dan keseimbangan.


Share:

SEDULUR 4

 "Muthmainnah", "Aulamah", "Supiyah", dan "Amarah", sebenarnya berasal dari bahasa Arab dan sering digunakan dalam konteks Islam untuk menggambarkan berbagai keadaan jiwa atau nafsu manusia. Berikut adalah penjelasan masing-masing istilah tersebut:

1. Muthmainnah (Nafsu Muthmainnah)

  • Definisi: Nafsu yang tenang, damai, dan sudah mencapai ketenangan spiritual.
  • Makna: Nafsu ini menggambarkan keadaan jiwa yang sudah mencapai tingkat kedamaian dan kebahagiaan sejati karena dekat dengan Tuhan. Orang dengan nafsu muthmainnah memiliki kontrol penuh atas keinginan dan emosinya.
  • Penerapan: Seseorang dengan nafsu muthmainnah hidup dengan penuh ketenangan, kebijaksanaan, dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan dalam setiap tindakannya.

2. Aulamah (Nafsu Aulamah)

  • Definisi: Nafsu yang menggambarkan sifat rakus dan tamak.
  • Makna: Nafsu ini mencerminkan keinginan yang berlebihan terhadap materi atau kepuasan duniawi tanpa mempertimbangkan etika atau moral.
  • Penerapan: Nafsu aulamah bisa membuat seseorang menjadi serakah dan selalu ingin lebih, tanpa peduli terhadap akibatnya bagi diri sendiri atau orang lain.

3. Supiyah (Nafsu Supiyah)

  • Definisi: Nafsu yang menggambarkan keinginan terhadap keindahan dan estetika, namun bisa cenderung pada syahwat atau hawa nafsu yang tidak terkendali.
  • Makna: Nafsu ini mencerminkan kecenderungan untuk mencari kesenangan dan kepuasan sensual.
  • Penerapan: Seseorang dengan nafsu supiyah mungkin terlalu terobsesi dengan penampilan, keindahan fisik, atau kepuasan seksual, yang bisa mengarah pada perilaku tidak bermoral jika tidak dikendalikan.

4. Amarah (Nafsu Amarah)

  • Definisi: Nafsu yang menggambarkan kemarahan, agresi, dan emosi negatif.
  • Makna: Nafsu ini mencerminkan keadaan jiwa yang mudah marah, mudah tersinggung, dan cenderung bertindak agresif.
  • Penerapan: Nafsu amarah membuat seseorang mudah kehilangan kendali atas emosinya dan bisa menyebabkan konflik serta perilaku destruktif.

Kesimpulan

Keempat istilah ini menggambarkan berbagai keadaan nafsu atau jiwa manusia yang harus dikelola dan dikendalikan untuk mencapai kehidupan yang seimbang dan harmonis. Dalam konteks budaya Jawa yang dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam, mengelola nafsu-nafsu ini adalah bagian penting dari perjalanan spiritual seseorang.

Share:

Labels

Berita (11) Berita Tegal (16) Doa-doa (10) Islami (15) Kesehatan (2) Kuliner (2) Pariwisata (15) Peristiwa (3) Politik (1) Sejarah (7) Sosial (3) Speritual (6)